Sekarang berbisnis MLM melalui Sosial Media sedang booming, banyak pelaku bisnis MLM / jaringan berjualan melalui Social Media, karena mereka menganggap Sosial Media ini merupakan "Lahan Subur" untuk memasarkan / beriklan produk ataupun bisnis MLM yang mereka ikuti.
Tiada hari tanpa posting untuk langsung menceritakan kehebatan produk dan potensi bisnisnya, seperti :
- Produknya bisa menurunkan berat badan
- Produknya bisa membuat kulit lebih putih
- Produknya sudah ada registrasi dari lembaga yang berwenang
- Join bisnisnya anda tidak perlu merekrut dan jualan ,tiap hari dapat keuntungan
- Bisnisnya ga ada resiko modalnya hanya sekian ribu / juta rupiah
- Kalo join hari ini langsung ada member yang bergabung dibawahnya.
- Income bisa 4 kali lipat gaji anda bekerja di kantor
- Perusahannya sudah membuka kantor cabang di puluhan negara
Apa sih Sosial Media?
Sosial Media itu sebuah media online yang ada di internet untuk bersosialisasi / berinteraksi antara sesama manusia secara
online tanpa
dibatasi ruang dan waktu.
Banyak Sosial Media online saat ini, yang paling terkenal diantaranya Facebook, Twitter, Google plus, Instagram.
Di Indonesia Sosial Media online yang memiliki pengguna terbanyak adalah Facebook (info grafik penggunaan social media di Indonesia dari We Are Social)
Coba perhatikan data di bawah ini yang diambil dari infografis yang dibuat oleh GlobalWebIndex. mengenai apa sih yang orang-orang lakukan di sosial media.
Dari 10 penggunaan terpopuler di atas, apakah ada yang “mencari produk terbaru yang dijual oleh perusahaan X”? atau "mencari informasi bisnis / usaha sampingan?"
Tidak ada.Mereka tidak peduli dengan kita.
Mereka mampir ke sosial media hanya untuk mencari kabar tentang teman atau keluarga, atau mencari konten yang menarik.
Makanya, kalau anda setiap hari hanya membuat post tentang produk terbaru, daftar harga produk, peluang bisnis dan sejenisnya, tidak akan ada yang tertarik.
Kalau memang seperti itu, lalu kenapa ada juga akun yang isinya jualan produk di sosial media yang berhasil mendapatkan banyak follower?
Kita sudah tahu bahwa sebagian besar orang menggunakan sosial media
bukan untuk langsung membeli. Meskipun ada juga sebagian kecil yang
seketika langsung membeli, istilahnya ‘impulse buyer’.
Tapi hanya sebagian kecil, sangat kecil.
Oleh karena itu, tujuan aktif di sosial media bukan untuk menjual produk atau menawarkan bisnis anda, melainkan untuk membangun Personal Branding. Inilah cara pemasaran generasi baru jutawan MLM menggunakan internet dalam membangun pemasaran jaringannya dengan menggunakan konsep pemasaran daya tarik/attraction marketing.
Para generasi baru jutawan MLM melakukan hal - hal ini dengan baik. Mereka menyediakan sesuatu yang bernilai untuk para fans mereka dan orang lain untuk mengejar mereka. Mereka adalah networkers yang powerful dan bisa menjadi orang yang
menyebarkan hal – hal positif dan energi dengan komunitas mereka.
- Jual Pengetahuan Anda, kepemimpinan Anda, dan keahlian Anda. Mereka akan bergabung kepada ANDA karena ANDA dapat mengajarkan dan menunjukkan kepada mereka bagaimana membangun bisnis yang sukses.
- Jual sebuah sistem pemasaran bisnis yang menyediakan solusi untuk masalah mereka saat ini, dan mereka bisa melihat diri mereka mampu memperoleh keberhasilan dengan menggunakannya.
Ciptakan keberadaan online Anda dimana orang akan bertanya apa yang Anda
lakukan untuk kehidupan – dibanding Anda membombardir teman Anda dengan
promosi produk dan perusahaan Anda setiap hari.
Sukses di industri MLM dibangun dari relasi satu persatu, dimana hal
itu akan sulit jika Anda hanya menyebarkan postingan untuk membeli produk atau menawarkan Bisnis Anda.
Daripada Anda memaksa produk dan bisnis Anda, coba branding diri Anda. Hal inilah yang kita dapat dalam Belajar Dari Top Leader MSI, mereka terus belajar untuk meningkatkan personal branding mereka, agar personal branding mereka menjadi "Reputasi" yang bisa di ikuti, di contoh, menginspirasi banyak orang.
Salam Sukses...Bersama Meraih Sukses
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...Berkomentarlah Dengan Baik Dan Benar